jalan jalan ke paris sendiri

HotmanParis Aspri No 1, Benny yang Dibiayai Kuliah hingga Jalan-jalan ke Eropa Hotman Paris mengunggah gambar tangkap layar foto Beny yang hendak menyantap makanan mewah. Beny sendiri terlihat cantik dan elegan dengan gaun Sekarangjumlah jalan di Paris ada lebih dari 5400! Sebelum tahun 1728, karena orang tak bisa membaca, jalan-jalan diberi tanda yang dapat menjelaskan dirinya sendiri. Nama jalan tak ada (tanda pertama untuk jalan dibikin tahun 1728). Kaisar Julien (331-363), mendirikan sebuah saluran air antara lembah Bièvre sampai ke Arcueil. 1 Lakukan riset tentang negara yang akan kalian kunjungi, Paris Pastikan kalian tahu cara menggunakan transportasi umum, seperti : bandara, stasiun kereta api, metro untuk ke tempat dimana kalian akan menginap selama di Paris. Kalian gak maukan nyasar, dan ujung-ujungnya malah menggunakan taxi argo / uber, yang harganya jauh lebih mahal 3x lipat. Hahahahahahahamanteb gak, jelas manteb lah paris coy di paris, haha oke deh kayakny cukup sekian dulu gw nyirikin loe pada haha , yg jelas gundulers gw ker paris sama photo photo ke menara eiffel ini gak lepas dari bantuan sahabat gw sendiri , lu pada tau pasti kan siapa sahabat gw , iya sahabat gw yg bisa bawa gw ke paris ya siapa lagi kalo bukan photoshop , namanya juga blog ini blog detikTravelCommunity - Yogyakarta memang penuh dengan kenangan. Jalan-jalan sendirian keliling kota ini, kenapa tidak?Hai perkenalkan nama Ainun, umur saya 20 tahun hobi saya jalan-jalan tentunya. Saya anaknya suka bergaul dan bertemu dengan orang baru bisa dibilng saya mudah berbaur dalam sebuah lingkungan tapi saya tau kok batasan-batasannya. Schrot Und Korn Er Sucht Sie. Paris memiliki reputasi sebagai tempat liburan romantis terbaik. Namun, yang membuat pengunjung benar-benar terpukau adalah kota itu sendiri. Bangunan dengan batu besar dan besi tempa, trotoar yang dipenuhi kafe yang nyaman, dan tepi sungai Seine yang melengkung menghadirkan pemandangan luar biasa. Namun, pesona kota ini bukan hanya di tampilannya. Di dunia kuliner, ada segudang hidangan Prancis yang wajib disantap, misalnya coq au vin yang kaya rasa dan lezat atau croissant lembut berwarna keemasan. Anda juga harus mencoba makanan fusion modern dan hidangan internasional inovatif di sini. Percayalah, falafel di kota ini luar biasa. Semangat Paris mengundang wisatawan untuk menelusuri jalan-jalan kecil, berlama-lama di museum, dan menjelajahi labirin toko. Pada akhir hari, kunjungi Champ-de-Mars untuk melihat pemandangan luas Menara Eiffel yang berkilau di malam hari. Pernah tidak kalian pergi traveling ke Negara lain tanpa membuat itinerary terlebih dahulu sampai tiba di Negara yang kalian tuju? Belum pernah? Sama! Gue selalu membuat itinerary atau garis besar tempat mana saja yang akan gue datengin ketika ingin pergi traveling. Jadi pas sampai Negara tujuan, ya ga bengong-bengong bego gitu deh . Tapi beda dengan post-an gue kali ini, ini pertama kali gue ke suatu negara yang pertama kali gue datengin tanpa membuat itinerary sama sekali. Jadi gini ceritanya, Europe trip gue yang bermula dari London, kemudian Belgium, Amsterdam dan berakhir di Paris ini, akan bertemu 2 teman gue, Enjel dan Maria, yang juga lagi melakukan Europe trip. Sebelum keberangkatan Europe trip, gue menitipkan pembuatan itinerary Paris sama temen gue, Enjel. Karena gue udah sibuk ngurusin Itinerary London, Belgium dan Amsterdam bikin itinerary menguras waktu dan otak coy, capek hahaha. Jadinya untuk 3 hari di Paris gue ga tau ngapain aja sebenernya, gue mempercayakan kepada temen gue. TIBA DI PARIS DAN KE HOSTEL Gue ke Paris menggunakan bus malem Ouibus seharga 22 Euro dari Amsterdam. Bus ini juga gue gunakan ketika dari London menuju Brussel, Belgium. Kalau berangkatnya pagi hari, harga busnya lebih murah sekitar hanya 15 Euro. Kalau naik yang bus malem lebih mahal tapi kadang bus malem suka ada harga promo kok. Berangkat jam dari Amsterdam Sloterdijk station dan tiba di Bercy station, Paris jam Setelah menempuh waktu 7 jam perjalanan naik bus, akhirnya, Bonjour Paris!! Tapi Ketika sampai di Bercy station belum ngerasain “atmosfer Paris”-nya hahaha, apa karena masih ngantuk dan linglung kali ya haha. Langsung aja cari line metro biar cepet sampai Hostel. Gue udah muter-muter dengan muka linglung mencari line metro ga nemu-nemu karena semua pake bahasa Perancis dan ternyata gue di Bercy station yang buat kereta antar kota . Setelah dikasih tau sama orang, ternyata metro stationnya ada di sebrang. Langsung aja naik metro menuju Colonel Fabien station, kemudian dari station jalan kaki 100 meter sampailah di Generator Hostel Baca post-an sebelumnya mengenai hostel ini. Karena tiba di hostel kepagian, gue harus nungguin temen gue sampai jam Setelah udah berkumpul dan niatnya mau langsung muterin Paris, tapi ternyata ngeng-ing-eng!! itinerary nya belom dibuat sama si Enjel . Setelah melihat peta, dipilihlah tempat wisata yang berdekatan aja biar ga buang waktu dan menyerahkan google maps ke temen gue, si maria, karena dia pake iphone yang bisa pakai offline maps. Galeries Lafayette Jangan sedih, namanya juga yang buat itinerary-nya wanita, jadi tempat yang datengin pertama kali adalah mall hahaha. Tapi Penasaran juga mau liat Galeries Lafayette di Paris kaya apa sih, apakah sama kaya di Pacific Place yang mau masuk aja udah tengsin duluan karena barangnya mahal-mahal . Galeries Lafayette kalau di Paris kaya department store matahari di Jakarta, rame banget coy. Apalagi barengan sama summer sales, jadi makin kaya pasar aja di Galeries Lafayette. Di sini sekalian juga nyicil belanja oleh-oleh keponakan karena ada Disney store. Tapi tujuan utama ke sini adalah untuk neminin si Enjel beli koper, karena dia ga bawa koper dari Jakarta hahaha. . Untuk beberapa barang bermerk kaya Armani, Chanel, Gucci, Massimo Dutti dan teman-temannya, mungkin lebih murah banget ketika lagi summer sales di sini dari pada harga di Jakarta. Tapi emang gue butuh dan sanggup beli? Kaga hahaha, jadi cuma liat-liat aja. Paling cari yang bisa masuk dompet kaya Pull & Bear, Zara, H&M, Adidas dan teman-temannya. Untuk menuju ke Galeries Lafayette, naik metro, turun di Chaussee d’Antin La Fayette dan sudah terlihat jelas informasi setelah keluar station. Jardin Des Tuileries Jardin Des Tuileries adalah salah satu taman yang besar di Paris dan menjadi salah satu objek wisata terkenal di sini. Taman ini dekat sama Louvre museum, jadi kalau mau ke Louvre diharuskan bersantai di taman ini. Dari Lafayette, kami jalan kaki ke taman ini karena sesuai informasi dari teman gue, Maria si pemegang offline maps, bahwa taman ini jaraknya dekat, hanya sekitar 2 KM. Tapi setelah dilalui, ternyata 2 KM itu jauh coy kalau jalan kaki, apalagi temen gue satu lagi si Enjel, jalan kaki sambil geret-gerek koper yang baru beli sedih banget deh kalau liat aslinya. Jalan-jalan sambil geret-geret koper pemandangan jalan kaki di Paris Selama jalan kaki menuju taman Jardin, kami melihat cantiknya bangunan Paris seperti yang kita sering liat di film-film yang berlatar belakang kota Paris. Bangunan yang dari ujung ke ujung kaya sama semua bentuknya hahahaha. Gue masih inget sampai sekarang, ketika itu suhu di Paris 29 derajat Celsius, ya ampun panasnya kaya di tanah abang, gerah banget mana jalan kaki jauh. Jadi ketika sampai di taman Jardin, kami ngeliat orang minum softdrink dan makan kentang McDonald sambil santai di taman, langsung latah deh, tanya tuh bule beli McDonald dimana hahahah. it’s summer time! Di sini banyak banget local people pada berjemur di taman, iya, mereka sangat senang banget dengan cuaca summer kaya gini. Kalau kami? Santai di taman tetep cari yang teduh di bawah pohon. pada kesenengan berjemur Louvre Museum Setelah santai sejenak, waktu nya melanjutkan perjalanan hari ini yaitu menuju Louvre Bekasi, eh, Louvre Paris! Louvre museum atau bahasa Perancisnya Musée du Louvre merupakan bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum yang terkenal di Paris dan terbesar di dunia. Yang gue tau cuma lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang berada di sini, sisanya mah kurang paham hehe. Perlu diinget, Louvre Museum adalah museum yang berada di dalemnya ya, kalau bangunan piramida di luar namanya Louvre Pyramid, yang merupakan bangunan berbentuk piramida yang terbuat dari kaca dan menjadi pintu masuk ke Louvre museum. Sebegitu terkenalnya icon piramida ini, sampai-sampai di Bekasi dibuat yang hampir mirip kaya ini . Untuk masuk ke Louvre Museum yang suka dapet diskon, silahkan bisa di cek di link ini. Gue dan temen-teme gue menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk istirahat dan berfoto-foto di sini dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malem tapi masih cerah banget . Mungkin Karena sudah malem juga, ketika kami ke sana tidak begitu ramai. Jadi bisa berfoto dengan berbagai gaya hahaha. Eiffel Tower Yes, save the best for the last, right?! Akhirnya akan bertemu dengan si ikon Paris ini. Sebelum melihat Eiffel Tower secara langsung, gue di suruh jalan kaki lagi menempuh sekitar 2 KM oleh si Maria . Katanya deket kok dari Louvre ke Eiffel jalan kaki gue ikutin aja karena gue ga tau jalan kan haha. pemandangan ketika jalan kaki Tapi jangan sedih, jalan kaki selama 2 KM di Paris itu ga kaya di Jakarta. Jalan kaki di Paris itu menyenangkan. Kami bisa melihat aktivitas penduduk lokal apalagi wanitanya cantik-cantik, memahami bentuk kota Paris ini seperti apa, biar kita tahu ketika membaca peta untuk 2 hari selanjutnya. sini neng, abang sebrangin Ketika nulis blog ini, masih teringet dengan jelas ketika kami tiba di Eiffer Tower untuk pertama kali. Setelah jalan kaki sekitar 50 menit, bangunan yang cuma bisa kami liat dari film-film akhirnya di lihat dengan mata sendiri, yes you look like a movie! Hallo Eiffel Tower! Ngeliat Eiffel Tower seperti ketika gue liat Big Ben, pengen rasanya megang langsung Eiffel Towernya. Di sekitar Eiffer ini ramai sekali oleh para turis, malah ramai banget. Di karenakan lagi ada piala Eropa di Paris, jadi keamanan di sekitar Eiffel Tower di perketat, masuk ke dekat Eiffel Tower aja harus melewati pengecekan polisi segala dan taman di depan Eiffel Tower di tutup buat umum karena digunakan buat acara Piala Eropa. Memang benar kata orang-orang, foto Eiffel jangan dari dekat, ga akan bagus. Semakin rada jauh malah semakin bagus. Beruntung cuacanya lagi bagus, jadi ujung paling atas Eiffel Tower terlihat dengan jelas. Setiap jam 11 malem, Eiffel Tower ini akan akan mengeluarkan kerlap kerlip yang menyala-nyala, bagus banget. Oia, ketika di Paris, kami tidak naik ke atas Eiffel Tower. Tau dong kenapa? uang semakin sangat menipis di dompet hahahaha. Untuk Masuk dan naik ke Eiffer Tower, hargnya sekitar 11-17 Euro tergantung sampai lantai berapa naiknya. Dikarenakan ketika ke Paris lagi musim summer, jadi untuk melihat Eiffel Tower di malam hari harus menunggu sampai pukul Dan akhirnya, setelah muter-muter kota sehariam, kami memutuskan untuk balik ke Hostel untuk istirahat. Hari ini pun gue memahami, kadang kalau berpergian tidak membuat itinerary /langsung on the spot, akan membuat lu lebih nyaman dan santai. Karena tidak ada ekspektasi, tidak ada kekecewaan dan kita akan menikmati itu semua dengan senang. Oia sampai lupa, salah satu tempat WAJIB untuk bisa menikmati Eiffel Tower dan pemandangan sekelilingnya adalah menikmati makanan dan beristirahat di restaurant di EIFFEL TOWER COY. Mungkin bakal menjadi moment yang tidak terlupakan. Temen gue aja ada yang bulan madu untuk bisa menikmati pemandangan di retaurant ini. Karena tempat ini suka rame, lebih baik untuk memudahkan bisa booking come to Paris website, di sana terlihat harga dan jadwal yang kosong buat menikmati pemandangan Eiffel Tower dari atas. Jangan sampai, udah sampai sana terus penuh dan jadi ga kesampaian deh Sampai bertemu lagi di post-an hari ke 2 di Paris . Apa yang menarik dari Paris? Eiffel Tower? Kota sejuta cahaya? Kota romantis? Ya apapun alasannya itu, Paris akan selalu menjadi magnet utama di benua Eropa, terutama di Perancis. Hampir semua orang bermimpi untuk jalan-jalan atau bahkan menetap di Paris. Sudah banyak sekali imigran yang datang ke Paris. Dan karena itulah, Paris menjadi kota yang tidak aman. Kasus pencurian dan kejahatan itu biasanya dilakukan oleh para imigran di Paris. Arrondissement Paris Paris Arrondissements Paris terbagi menjadi 20 Arrondissement, yaitu pembagian daerah administratif yang dipakai di beberapa negara berbahasa Perancis atau Belanda. Semakin kecil angka Arr nya, semakin dekat pula dengan pusat kota. Jadi kalau 1st Arr, itu artinya benar-benar tepat di pusat kota nya. Kalau 20th Arr, itu artinya sangat jauh dari pusat kota. 1st Arr Pusat Kota Paris. Disini kamu bisa melihat Louvre Museum & Pyramid, Tuileries, Pont des Art, Place de Vendôme, Rue de Rivoli, bahkan bisa melihat Eiffel Tower juga dari kejauhan. 2nd Arr Bourse Ini adalah arr yang paling kecil di Paris. Terkenal dengan industri tekstil nya di arr ini. 3rd dan 4th Arr The Marais Sejarahnya Paris berada di The Marais ini. Sering juga disebut sebagai Kota Tua nya Paris. 5th Arr Latin Quarter Universitas tertua di Paris berada di Latin Quarter. Area ini dipenuhi oleh para mahasiswa/i. 6th Arr Saint Germain-des-Prés 7th Arr Eiffel Tower berada di 7th arr. 8th Arr Daerah paling mahal di Paris. Disini ada banyak hotel mewah dengan pemandangan dari jendelanya yaitu Eiffel Tower. Salah satu hotel mewahnya ialah Plaza Athenee. 9th dan 10th Arr Jauhi yang namanya Rue Saint Denis di area ini, karena itu adalah salah satu tempat prostitusi. 11th Arr Oberkampf 12th Arr Bastille Di area ini banyak tersedia penginapan murah dan aman. 13th Arr China Town nya Paris 14th Arr Montparnasse 15th Arr Parc des Expositions 16th Arr Trocadero Ini area dimana kita bisa melihat pemandangan Arc De Triomphe dan Eiffel Tower dari jauh. Jika di 8th Arr itu mahal-mahal, disini bisa lebih murah sedikit. 17th Arr Palais de Congrès 18th Arr Tempat wisata di area ini ialah Sacre Coeur, Montmartre, dan Moulin Rouge. 19th dan 20th Arr Area terjauh dari pusat kota. Memilih Penginapan di Paris Saya rasa hampir semua orang mengira kalau di Paris itu, ya menginap di dekat Eiffel Tower. Terus sambil membayangkan bisa melihat Eiffel Tower dari jendela kamar. Apalagi kalau ditemenin sama pasangan. So sweet! Setiap orang punya preference nya masing-masing. Kalau saya pribadi sih, saya lebih baik menginap di tengah pusat kota nya. Cari aja penginapan yang terletak di 1st arr, alias yang dekat Louvre. Disana enak kemana-mana jadi gampang. Tinggal jalan kaki, udah bisa ke beberapa tempat wisata. Kalau menginap di daerah Eiffel Tower, cuma bisa jalan kaki ke Eiffel Tower saja. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memilih penginapan di Paris ialah apakah letak penginapannya mudah dijangkau oleh transportasi umum? Lalu, perhatikan pula usia hotelnya. Kalau sudah terlalu tua, biasanya sih agak horror gitu. Kebanyakan hotel di Eropa itu, kita diwajibkan untuk membayar city tax ketika sudah mau check-out dari sana. Jadi perhatikan juga sebelum booking hotel, apakah harganya sudah termasuk city tax atau belum? Kalau ingin memakai airbnb juga bisa. Banyak banget penginapan yang disewa di Airbnb. Tapi sebetulnya harga penginapan Airbnb di pusat kota harganya kurang lebih mirip sama hotel di pusat kota. Enaknya Airbnb sih jadi berasa seperti di rumah sendiri, ada dapurnya, ada ruang tamu nya, dan lain sebagainya. Tapi kebanyakan sih harus naik tangga, tidak ada lift. Agak repot kalau barang bawaannya banyak dan berat. Kesimpulannya Pilih penginapan di pusat kota, yaitu dari 1st arr sampai 6th arr Pilih penginapan yang dekat dengan stasiun subway atau MRT Pilih penginapan yang masih baru dibangun Pilih penginapan yang ada lift nya, kalau barang bawaannya banyak dan berat. Tempat Wisata yang Menarik di Paris 1. Eiffel Tower Ada 2 tempat untuk bisa menikmati indahnya Eiffel Tower di Paris, yaitu di Champ de Mars dan Trocadé Kalau Champ de Mars, disini kamu bisa menikmati view Eiffel Tower dari bawah sampai atas. Karena letak Eiffel Tower memang di Champ de Mars ini yang berada di 7th arr. Lain halnya dengan Trocadéro, disini kamu bisa menikmati view Eiffel Tower yang sepertinya posisi badan sejajar dengan Eiffel Tower. Karena Trocadéro terletak di 16th arr, agak jauh dari Eiffel Tower, tapi disini view nya dapet banget. Nah ini sebetulnya tempat yang paling populer untuk menikmati view Eiffel Tower. Kalau kamu sering melihat foto orang di Instagram dengan background nya Eiffel, pasti dia ambil gambarnya di Trocadéro ini deh Ÿ˜‰ Kalau mau menikmati Eiffel Tower dari jauh juga bisa di sepanjang Seine River. Oh ya, Eiffel Tower sebetulnya lebih bagus kalau malam hari loh. Ada banyak lampu nya gitu. 2. Louvre Museum & Pyramid Saya yakin kamu pasti tau lukisan Monalisa yang sangat terkenal akan kecantikannya itu. Lukisan Monalisa yang asli berada di Louvre Museum. Oleh karena itu, Louvre Museum menjadi tempat wajib yang harus dikunjungi ketika berada di Paris. Tapi bagi kamu yang memang tidak tertarik dengan museum, kamu bisa foto-foto saja di depan Louvre Pyramid nya. Karena biaya masuk ke Louvre Museum ini juga cukup mahal, yaitu 15 Euro/orang kalau beli langsung ditempat. Kalau beli online via website asli nya, ada biaya tambahan 2 Euro, jadi 17 Euro/orang. Tapi setiap hari Jumat mulai tiket masuk nya gratis untuk yang berusia 26 tahun ke bawah, dengan syarat harus menunjukan kartu identitas atau passport. Terus, setiap hari Minggu pertama di bulan Oktober sampai Maret, tiket masuk ke Louvre Museum juga gratis untuk segala usia. Oh ya, Louvre Museum tutup setiap hari Selasa. 3. Notre-Dame Cathedral & Pont de l’archevêché Ini adalah katedral Katolik paling terkenal di Paris. Tiket masuknya sendiri sih gratis, tapi kalau mau naik ke atas tower nya bayar Euro dan kalau mau ke crypt nya bayar 6 Euro. Ada juga tiket masuk berbayar biar tidak usah mengantri untuk masuk ke Notre Dame ini. Karena katanya antrian disana itu panjang sekali, kalau yang malas mengantri atau yang waktunya mepet, bisa beli tiket masuk berbayar itu. Tepat di belakang Notre-Dame Cathedral ada sebuah jembatan bernama Pont de l’archevêché. Dulu jembatan ini terkenal dengan Love Locks nya. Tapi sejak tahun 2015 lalu, Love Locks di jembatan ini sudah dipindahkan atau dibuang entah kemana. 4. Arc de Triomphe & Champs Elysees Arc de Triomphe adalah salah satu monumen yang paling terkenal di Paris. Ini merupakan gerbang kemenangan. Monumen ini digunakan untuk memperingati dan menghormati orang-orang yang berjuang dan mati demi Perancis dalam revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Dibawah monumen ini terdapat makam prajurit tak dikenal dari Perang Dunia I. Lokasinya terletak tidak jauh dari Champs Elysees, sebuah jalanan yang sangat terkenal untuk shopping di Paris. Kalau di Singapore ada Orchard Road, mungkin bisa dibilang di Paris ini ada Champs Elysees. 5. Palais Garnier / Opera Garnier / Paris Opera Palais Garnier bisa disebut juga sebagai Opera Garnier atau Paris Opera. Gedung opera yang terletak di 9th arr ini merupakan salah satu gedung opera paling terkenal di dunia. Dibangun dari tahun 1861-1875, gedung Opera ini terkenal dengan legenda Phantom of the Opera Hantu Opera nya. Di gedung ini dulunya merupakan tempat berkumpulnya orang kaya raya. Tidak mengherankan jika bangunan ini sangat megah dan mewah, seperti di istana kerajaan. Bahkan disini juga ada Hall of Mirrors, seperti yang ada di Chateau de Versailles Istana Versailles. Tiket masuk ke Palais Garnier ini ialah 11 Euro untuk Dewasa, 7 Euro untuk yang berusia 12-25th. Transportasi di Paris Paris Metro Sebenarnya Paris merupakan kota yang enak untuk jalan kaki. Ketika saya di Paris, saya lebih sering jalan kaki daripada naik kendaraaan umum. Pilihan transportasi umum di Paris ialah Bus, Metro, dan RER. Tiketnya sendiri bisa langsung beli di tempat. Ada beberapa pilihan kartu transportasi di Paris, yaitu T+ ticket point-to-point ticket, 1 pack carnette 10 T+ Ticket, Paris Visite, dan Paris Mobilis Card. Sebenarnya masih ada lagi pilihan kartu transportasi nya, namun yang paling sering dipakai oleh turis ialah yang saya sebutkan diatas. Untuk mengetahui kartu transportasi mana yang cocok untuk kamu, pertama-tama kamu harus tentukan dahulu itinerary dan rute nya. Setelah itu baru bandingin diantara pilihan kartu transportasi itu mana yang lebih cocok sesuai dengan itinerary dan rute yang sudah kamu susun. Makan di Paris Croissants with Jam Di Paris itu harga sekali makannya kalau di restoran sekitar 10-20 Euro. Tapi biasanya porsi nya itu besar sekali untuk ukuran orang Indonesia. Jadi 1 porsi bisa untuk berdua. Restoran di Paris biasanya buka di jam tertentu saja, ada yang buka hanya untuk jam makan pagi, ada juga yang buka hanya untuk jam makan siang dan malam, dsb. Intinya harus cek dulu sebelumnya, restoran yang ingin dikunjungi itu bukanya jam berapa saja. Ada beberapa restoran yang mengharuskan kita untuk melakukan reservasi tempat dulu. Bisa lewat telepon, bisa lewat online. Nah buat kamu yang tidak bisa bahasa Perancis, mending reservasi online saja atau cari restoran lain yang tidak butuh reservasi. Ada tata cara nya jika kamu makan di restoran di Perancis, terutama di Paris. Awalnya, ketika masuk ke sebuah restoran, kamu harus bilang “Bonjour!”, yang artinya ialah “Halo!” dalam bahasa Perancis, bisa juga “Have a good day!” atau “Selamat Pagi!”. Biasanya sih pelayan atau owner nya juga selalu bilang “Bonjour!” ke semua pengunjung nya. Lalu mereka akan kasih menu nya. Nah, setelah memilih mau makan dan minum apa saja, baru panggil pelayannya. Disana itu semua serba cepat. Jadi jangan sampai saat kamu sudah memanggil pelayan, kamu masih milih-milih makanan atau minuman. Berbeda dengan di Indonesia yang pelayannya mau nungguin kita pilih makanan atau minuman saat lagi order. Lalu, ketika makanan atau minuman nya sudah datang, kita bisa bilang “Merci“, yang artinya “Terima kasih”. Setelah selesai makan dan ingin meminta bill, kita bisa bilang ke pelayannya, “L’addition, s’il vous plaÃt!“, yang artinya “Bill, please”. Di Paris juga ada kebiasaan untuk kasih tips ke pelayannya. Jadi saat bill sudah keluar, kita bisa lebihin duit nya sedikit untuk tips. Ada 1 restoran yang terkenal di kalangan para Instagrammers, yaitu Au Vieux Paris d’Arcole. Restoran ini ialah salah satu restoran tua yang ada di Paris. Bagi kamu yang ingin merasakan makanan khas Paris ini adalah tempatnya. Letaknya juga strategis, dekat dengan Notre Dame Dekorasi restoran ini juga dari luar sangat indah. Instagrammable banget deh! Bahkan saya pernah melihat foto prewedding di depan restoran ini loh Ÿ˜› Oh ya, kalau ingin mencicipi Roti khas Perancis, kamu bisa ke Bakery yang ada tulisan “Artisan Boulangerie” nya, seperti Paul dan Eric Kayser. “Artisan Boulangerie” itu sendiri artinya “Homemade”. Belanja di Paris Boulevard Saint Michel Paris ialah pusat nya dunia Fashion dan barang-barang bermerk. Tidak lengkap rasanya jika ke Paris tidak belanja, khususnya bagi para ciwik-ciwik. Pusat perbelanjaan di Paris yang terkenal untuk barang bermerk ialah di Champs Elysees dan Galeries Lafayette. Selain itu, bisa juga belanja di Rue de Rivoli, Merci, Boulevard Saint Michel and Saint Germain, atau Montmartre. Oleh-Oleh dari Paris Bonne Maman Biasanya oleh-oleh dari Paris itu ialah gantungan kunci yang berbentuk Eiffel Tower. Kalau yang ini terlalu biasa, kamu bisa beli topi yang ada tulisan “Paris” nya, atau bisa juga apapun yang menggambarkan Paris. Jadi ga melulu gantungan kunci Ÿ˜› Kalau mau beli oleh-oleh dari Paris, beli saja di Supermarket biar lebih murah, seperti di Monoprix atau Franprix. Bedanya ialah, Monoprix itu lebih besar dari Franprix. Untuk snack nya, saya rekomendasikan merk Bonne Maman. Karena Perancis identik dengan Crepes, bisa juga membeli Pre-Packaged Crêpes untuk oleh-oleh. PrevJalan-Jalan di Venice Daftar Perjalanan Hari ini di Paris Louvre Museum Champ Elysees Arc de Triomphe Setelah semalam menginap di hotel Venice yang tenang, kami harus bangun pagi untuk mengejar penerbangan menuju Paris. Menggunakan low-cost airline Easyjet dari bandara Venice Marco Polo menuju ke bandara Paris Charles de Gaulle. Untuk menuju bandara dari hotel atau dari stasiun St. Lucia, kita cukup jalan kaki sekitar 5 menit menuju terminal bus dulu. Dari sini bisa memilih bus kota atau bus shuttle khusus ke airport. Sebaiknya pilih shuttle airport langsung karena lebih cepat. Anda bisa melihat jadwalnya di website ATVO, sedangkan untuk pembelian tiket dapat langsung di terminal. Jarak tempuh dari terminal menuju airport sekitar 20-40 menit tergantung lalu lintas. Venice memiliki 2 airport Venice Marco Polo dan Venice Treviso. Jadi perhatikan nama aiport Anda saat booking pesawat. Marco Polo letaknya dekat sedangkan Treviso cukup jauh, sekitar 1 jam. Venice Marco Polo adalah airport yang lumayan kecil untuk kategori aiport di Eropa, tetapi modern dan banyak airline yang melayani bandara ini, termasuk EasyJet. Penerbangan Venice - Paris memakan waktu 1 jam 45 menit dan kita tiba di Paris CDG Airport yang super sibuk. Dan satu lagi, selamat datang di dunia tanpa bahasa Inggris. Di bandara yang sangat luas ini, petunjuk jalan yang harus kita cari adalah penunjuk lokasi Metro subway, jadi perhatikan baik-baik petunjuk jalan dalam airport ini. Sampai di dalam stasiun Metro di airport CDG, mungkin akan sedikit kebingungan karena suasananya yang tidak biasa dan di mana tempat beli tiket metro. Anda bisa membeli tiket metro di mesin berwarna kuning yang mirip mesin ATM menggunakan kartu kredit, atau bisa beli di loket kantor SNCF. Bagi Anda yang melakukan booking tiket kereta SNCF lewat Internet, sebaiknya sekalian juga menukar dengan tiket asli di sini supaya tidak lupa. Setelah tiket dibeli, maka ikuti petunjuk menuju platform kereta. Kereta yang melayani rute airport ini adalah kereta jalur RER line B. Anda dapat turun di stasiun Gare Du Nord atau Chatelet karena melayani interchange ke jalur lain. Bagi yang masih belum mengerti jalur kereta di Paris, selamat! Jalur kereta di Paris adalah jalur yang complicated bahkan bagi orang yang sudah datang berkali-kali. Silakan coba lihat metro map yang ada di sini. Perjalanan kereta memakan waktu 30 menit lebih dan kami turun di stasiun Gare Du Nord. Sedikit terbengong-bengong juga karena stasiun ini besar sekali dan kami tidak memegang peta metro. Akhirnya dengan bantuan petugas yang baik hati dan bisa sedikit bahasa Inggris ia menunjukkan saya cara menuju stasiun tujuan. Secara umum Paris memiliki 2 sistem utama kereta. Yang pertama adalah jalur Metro logo M dikasih lingkaran yang melayani pelosok kota dengan jalurnya yang diberi nomor line 1 hingga 14. Yang kedua adalah jalur kereta RER logonya RER dikasih lingkaran yang melayani jalur commuter dari pinggiran kota, jalurnya diberi kode huruf A hingga D. Untuk info resmi, Anda bisa baca di website RATP. Untuk naik Metro, RER, dan juga bus kota memerlukan tiket yang biasa disebut carnet dibaca karnei. Tiket ini bisa dibeli di stasiun atau di toko swalayan atau kedai kopi. 1 pack carnet isinya 10 tiket dapat dibeli seharga 11 Euro. 10 tiket ini tidak harus dipakai sendiri, dapat dibagi dengan rekan perjalanan. Tiketnya kecil seukuran kartu domino, terdapat strip magnet di belakang. Setiap kali masuk gate stasiun, masukkan tiket ini ke dalam slot untuk divalidasi terdapat tulisan print yang menandakan sudah dipakai Kita boleh memakai kedua jenis kereta ini, misalkan metro ke RER atau sebaliknya. Normalnya untuk zone dalam kota kita cukup pakai 1 tiket dan bisa interchange. Tetapi beberapa interchange mengharuskan kita untuk keluar dari Metro dan menggunakan tiket baru lagi untuk masuk ke RER. Pastikan Anda membaca papan petunjuk di dalam stasiun mengenai hal ini. Tips perjalanan supaya cepat sampai tujuan adalah gunakan kedua jenis kereta ini se-efisien mungkin. Metro melayani banyak stasiun dan jalur sehingga cenderung lebih lama karena banyak berhenti dan harus banyak tukar line sedangkan RER melayani rute yang panjang dari pinggir kota ke pusat kota dengan jumlah stop lebih sedikit. Jadi sebisa mungkin pergunakan jalur RER dikombinasi dengan Metro untuk perjalanan yang jauh misalkan dari timur ke barat. Hotel Belgrand yang kami booking terletak di depan stasiun Porte De Bagnolet. Dari Gare Du Nord, ambil line 5 menuju Republique, dan tukar line 3 untuk berhenti di Porte De Bagnolet. Hotel ini letaknya agak di pinggir walaupun masih di pusat kota. Walaupun kamarnya agak kecil, tetapi ada balkonnya sebuah fasilitas langka untuk hotel murah di Eropa yang bisa lihat jalan di depan hotel ini. Setelah urusan hotel dan bagasi beres, saatnya explore kota Paris. Tujuan pertama adalah mengunjungi Museum Louvre, yang menyimpan ribuan koleksi seni termasuk sebuah koleksi paling terkenal di dunia lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Untuk menuju museum Louvre, kita harus memakai metro line 1 dan turun di Palais-Royal-Musée du Louvre station. Museum ini tepat berada di atas stasiun. Beli tiket masuk sebesar €9, kalau datang di malam hari harganya cuma €6. Bagi Anda yang beruntung bisa datang di hari Minggu pertama di awal bulan, museum menggratiskan tiket masuk. Museum ini begitu luas dan panjang, sehingga Anda harus hemat langkah, dan cari tempat duduk di dalam museum jika capek. Tujuan utama orang ke museum ini adalah melihat lukisan Monalisa, tapi percayalah- ternyata lukisan itu tidak besar-besar amat dan bagi saya biasa saja. Jadi nikmati saja galeri lukisan dan patung di dalam museum. Di museum ini kami memerlukan waktu hampir 2 jam, itu pun belum semua area dilalui. Pastikan membawa denah museum di tangan karena kita mudah nyasar dan kesulitan mencari jalan pulang. Dari museum, perjalanan dilanjutkan menuju ke shopping district paling terkenal Champ Elysees dan berpusat diArc de Triomphe. Kami berhenti di metro stop Champ Elysees Clemenceau, awal dari jalan Champ Elysees dan ternyata jalan ini sangat panjang untuk bisa sampai ke Arc de Triomphe yang terletak di stop Charles de Gaulle Etoile. Jalan di sini sangat lebar, dan di sepanjang jalan banyak toko dan butik ternama termasuk toko Louis Vitton. Pedestrian sangat lebar, mungkin 8-10 meter lebarnya dengan suasana yang sangat nyaman. Badan sudah lelah, kaki sudah pegal, ditambah hujan yang lumayan lebat memaksa kami pulang ke hotel untuk istirahat. Kami perlu mengembalikan energi karena besok masih harus main di Disneyland Paris. Untuk urusan makan di Paris, menurut pengalaman saya tidak terlalu istimewa. Ya untuk fine-dining dan wine yang harganya mahal mungkin enak, tetapi selama di Paris kami menghindari restoran semacam ini. Kami bahkan menyukai makan kebab turki di dekat restoran, harganya cukup murah dan pasti kenyang! >> Next Jalan-Jalan di Paris 2 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gimana sih rasanya jalan-jalan ke Paris sendirian..? Rupanya, tanpa bisa bahasa Perancis, tanpa ada guide, dengan hanya berbekal doa dan informasi lengkap, kita bisa juga tuh jalan-jalan sendirian ke kota legendaris itu... Windy Ayuni menulis... Jalan-jalan ke Paris, sendirian? Wow, dulu rasanya tak terbayangkan. Namun, saya sudah berada di Amsterdam, masa tak menyempatkan diri ke Paris? Rugi sekali rasanya. Saya pun nekad bersolo traveling dari Amsterdam ke Paris. Rasa takut dan khawatir saya abaikan kuat-kuat. Berbekal doa dan informasi yang cukup dari mbah Google, saya berangkat di tengah malam buta menuju kota romantis itu. Alhamdulillah jam setengah tujuh pagi sampai juga saya di Paris. Bonjour, Welcome to Paris! Suasana masih agak gelap saat itu. Saya langsung menuju stasiun kereta bawah tanah Metro dan membeli tiket mobilis seharga Euro buat perjalanan saya selama sehari penuh di kota ini. Selain buat menaiki Metro, tiket ini ternyata juga bisa dipergunakan untuk menaiki bus dan RER. Foto dokumen pribadi Windy Ayuni Karena hari masih pagi, saya memutuskan untuk mengunjungi menara Eiffel terlebih dahulu. Saat itu posisi saya berada di stasiun metro line 1 dan hendak mencari line menuju stasiun Bir Hakeim, stasiun terdekat ke menara Eiffel. Karena saya tidak menemukan line tersebut akhirnya saya bertanya ke salah seorang penumpang. Ternyata tidak seperti stasiun kereta api di Belanda dimana line 1 sampai line 8 berada di satu stasiun, di stasiun ini jika kita hendak menaiki metro line 6 kita harus naik terlebih dahulu dan turun di line yang kita kehendaki. Jangan lupa selalu sortie exit kemudian cari line yg akan kita tuju. Akhirnya sampai juga saya di stasiun Bir Hakeim. Ada tanda panah tour Eiffel di sana dan saya mengikutinya. Sekitar 5 menit berjalan kaki, saya menemukan menara yang terkenal sejagad raya itu. Syukron Lillah, akhirnya saya bisa melihat langsung menara setinggi 324m maha karya Gustave Eiffel yang cukup fenomenal ini. Keindahan dan kekokohannya membuat nafas saya sejenak tertahan. Saya langsung menuju ke pinggiran sungai Seine di seberang jalan menara agar dapat mengambil foto Menara Eiffel secara penuh. Sepasang wisatawan baik hati yang menawarkan diri untuk mengambil foto saya dengan latar belakang menara. Puas berfoto-foto, saya memutuskan untuk sarapan wafel di pinggir sungai Seine. Langit sudah mulai terang saat itu dan wisatawan mulai terlihat ramai mengantri untuk membeli tiket naik ke menara. Saya benar-benar menikmati suasananya sambil sesekali teringat pesan-pesan yang saya dapat, hati-hati copet. Ada cukup banyak anak-anak dan dan ibu-ibu yang menyuruh saya mengisi kuisioner, tapi saya menolaknya, karena menurut yang saya baca itu salah satu modus pemerasan kepada wisatawan. Lihat Travel Story Selengkapnya

jalan jalan ke paris sendiri